Senin, 19 November 2012

FASE HACKING



1. Fase Persiapan
Mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
 Secara Aktif : portscanning network mapping OS Detection application fingerprinting Semua itu bisa dilakukan menggunakan toolz tambahan seperti nmap atau netcat Secara Pasif : mailing-list (jasakom, newbie_hacker, hackelink, dsb) via internet registries (informasi domain, IP Addres) Website yang menjadi terget

2. Fase Eksekusi
Setelah mendapatkan informasi, biasanya akan didapatkan informasi mengenai OS yg digunakan, serta port yang terbuka dengan daemon yg sedang berjalan. Selanjutnya mencari informasi mengenai vulnerability holes (celah kelemahan suatu program) dan dimanfaatkan menggunakan exploit (packetstromsecurity.org, milis bugtraq, atau mencari lewat #IRC).

 Mengekspolitasi Vulnerability Holes
- compile eksploit -> local host -> $gcc -o exploit exploit.c $./exploit # hostname (# tanda mendapatkan akses root) remote host -> $gcc -o exploit exploit.c $./exploit –t misalkan http://www.target.com (klo beruntung mendapatkan akes root) ~ Brute Force Secara berulang melakukan percobaan otentifikasi. Menebak username dan password. Cracking password file ~ Social Engineering Memperdayai user untuk memeberi tahu Username dan password Intinya ngibulin user.

3. Fase Setelah Eksekusi
~ Menginstall backdoor, trojans, dan rootkit ~ Menghapus jejak dengan memodifikasi file log agar tidak dicurigai admin ~ Menyalin /etc/passwd atau /etc/shadow/passwd
Ada macam-macam cara hacking atau criminal untuk dapat mengancam jaringan web. Berikut ini ada beberapa teknik hacking :

Reconnaissance
Dalam teknik ini, criminal dapat memperoleh informasi mengenai target system, termasuk username, password, parameter input, program atau bahasa script, tipe server, dan system operasi.

Probe
Dalam fase ini criminal mendeteksi kelemahan system SQL injection termasuk dalam teknik ini dan banyak digunakan untuk menemukan hal tersembunyi dan lubang keamanan yang ada.
Toehold
Criminal akan memproses fase ini ketika penyusup masuk ke dalam system, membangun koneksi, biasanya menyerang session, mencari informasi system dan mulai mengeksploitasi kelemahan keamanan.
Advancement
Fase ini criminal akan mencari konfigurasi error dan mengubah ke account user yang masih unprivileged menjadi priilege, atau bergerak dari normal user dengan sedikit izin akses menjadi administrator, dimana setelah itu criminal akan mendapatkan full akses untuk membuat, menghapus, memodifikasi, menerima atau memindahkan file dan informasi.


Stealth
Langkah stealth ini berupa penyamaran keberadaan penyusup yang sudah masuk ke system. Langkah tersebut dilakukan dengan mengakses dan memodifikasi log file untuk menghilangkan bukti yang dapat memberitahukan user mengenai serangan tersebut.
Listening Port
Dalam listening port tersebut, penyusup akan mengeset backdoor, yakni program jahat yang akan memastikan aktivitas selanjutnya tidak bisa dilakukan. Program itu dinamakan stealth, atau tool backdoor, atau sniffer. Selain itu, penyusup juga dapat memberikan informasi yang salah ketika user mengakses file dan memproses jaringan system, dengan tujuan untuk menyamarkan keberadaan user.
Takeover
Digunakan untuk memperluas control dari satu system ke system lain di jaringan yang sama. Penyusup dapat menggunakan sniffer untuk mendeteksi informasi di host lain, seperti username dan password. Step ini dapat digunakan untuk menemukan host computer yang belum terkena hack sehingga penyusup dapat mengakses host lain. Step ini umumnya dilakukan dengan bahasa pemrograman yang simpe dan dikontrol oleh programmer.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar